Pesantren Tahfidz yang Disusupi Paham Khawarij Pemberontak
Tidak sengaja menemukan video di YouTube. Ternyata cukup menarik isinya. Ada nasehat tentang apa itu rumah tahfidz yang sebenarnya, apa itu pesantren yang sebenarnya, juga tentang siapa yang disebut ahli Quran. Ada cerita tentang proyek adu-domba antar sesama umat Islam. Berikut isi ceramahnya:
Paham Khawarij dalam Aqidah Islam
Nabi mengabarkan di akhir zaman akan muncul Khawarij. Mereka kalau baca ayat itu rapi. Maksudnya apa? Ternyata di akhir zaman menjamur rumah-rumah tahfidz, di situ masuklah paham khawarij.
Dari tahun 2008 saya membersamai rumah tiahfidz di Pamulang, di Ciputat, kita mengajar mereka, bahkan sampai sekarang saya masih mengulang-ulang hafalan saya.
Contoh kejadian, jamaah kita udah mengurus masjid sekian tahun. Ada anak tetangga ditaruh di Rumah Tahfidz, namanya kayak-kayak sahabat gitu. Pas ramadhan ada surat dari madrasahnya untuk berceramah, berkultum. Isi kultumnya, dari awal sampai akhir menyalahkan amalan-amalan di masjid tersebut. Anaknya baru berumur 9 tahun. Kemasukan (paham khawarij) tidak? kemasukan, rusak.
Maka, supaya tidak kemasukan, tolong orang-orang sekitar atau praktisi rumah tahfidz, bersanad-lah dalam Al Quran. Bukan hanya sanad bacaan, tapi juga sanad pemahaman.
Ngeri juga ya dengar ceritanya. Anak umur 9 tahun seberapa ilmunya. Bukan fokus meningkatkan kwalitas diri, tapi malah semangat menyalahkan orang lain yang beda pemahaman. Ini mindset pemberontak. Hafal Quran itu kan tidak otomatis paham agama. Butuh proses yang panjang untuk memahami agama.
Padahal perbedaan itu kan tidak bisa dihindari. Perbedaan itu sunnatullah. Tidak boleh merasa paling benar dan menganggap semua yang berbeda pemahaman itu sesat. Kebenaran absolut itu hanyalah milik Allah. Tidak ada yang kebenarannya setara dengan kebenaran yang dimiliki oleh Allah. Semua golongan itu berdasar pada Quran dan Hadits, kecuali yang mayoritas ulama sepakat sudah menyimpang prinsip ilmiah dalam memahami Quran dan sunnah.
Baca juga: Macam-macam Aliran Pemikiran dalam Islam
Pesantren Tahfidz Terbaik
Banyak pendiri rumah tahfidz tidak hafidz.
Sejak dahulu di negeri ini sudah banyak pesantren tahfidz. RCTI kan baru muncul kemarin sore yang digawangi oleh Syekh Ali Jaber almarhum. Kalau di Kudus, Krapyak, itu udah biasa kok bocah kecil hafal Quran, tapi di Kudus ada syarat ijazah nya, nggak boleh ikut musabaqah, nggak boleh ikut lomba Quran.
Pesantren itu: murid/santri ngaji pada guru, lalu ada bangunan. Bukan buat bangunan dulu, tapi tidak ada gurunya.
Membangun lembaga pendidikan itu bukan membangun gedung, tapi membangun peradaban. Begitu kata salah seorang dosen di UIN Jember, kalau saya tidak salah mengingat. Para orang tua juga banyak yang keliru. Jika mencarikan lembaga pendidikan untuk anaknya, yang dicari bukan gurunya dulu, tapi fasilitas dan gedungnya. Padahal bukan cari hotel.
Umat Islam Sedang Diadu Domba
Salah satu guru saya didatangi salah satu gerakan rahasia di dunia dan mereka mengatakan– sampai ke kita waktu itu–rumah-rumah tahfidz yang tidak jelas sanadnya, itu proyeknya kami. Itu mereka yang ngomong tahun lalu, untuk mengadu ulama-ulama yang ada di pesantren pesantren dengan orang-orang yang juga berkopyah, menghafal Quran, tapi isi dalam qolbunya tidak ada Quran.
Ahli Quran itu bukan hanya yang hafal Quran. Ada ahli Quran yang pakarnya di tafsir, di hafalan, di hadits, di fiqih, di tasawuf. Itu semua ahli Quran.
Apakah bisa mengamalkan Quran tanpa ilmu fiqih? Apakah bisa mengamalkan Alquran tanpa ilmu aqidah? enggak bisa.
Wah, ini ngeri ceritanya. Memang banyak di jaman sekarang ini, ilmu agama belum paham, hafalan quran pun masih belum sempurna, tapi sudah lantang menyesatkan sesama muslim. Banyak kan. Ilmu tidak dapat, tapi kebencian sudah bersarang di hatinya. Padahal, sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sunnah itu jika di hati kita tidak ada kebencian terhadap orang lain.
Judul videonya di YouTube, "BERANINYA BAPAK INI !!, SAYA SEDIH PERNYATAAN BUYA _TERKEJUT" di channel Tabung Wakaf Umat Official.
Kelompok Islam Radikal/Ekstrimis di Indonesia
Dalam ceramahnya di mabes polri, di video berjudul "DIUNDANG CERAMAH DI MABES POLRI, PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW __ Dr.Arrazy Hasyim,M.A" di channel YouTube Kitab Kuno Dr. Arrazy Hasyim menyampaikan hadits riwayat Muslim tentang Islam, Iman dan Ihsan. Beliau menyebutnya Trilogi Keislaman. Dalam video ini beliau menjelaskan masalah ektrimisme.
Ada Sahabat Nabi: Jabir bin Samurah dan Al bara' bin Azib. Al-bara' pernah ditanya tentang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Bara', apa benar wajah Nabi itu sangar/menakutkan/kaku/tampak selalu serius?" Banyak orang membayangkan, seorang Nabi itu adalah sosok yang tidak bisa bercanda. Padahal Nabi memerankan segala lakon kehidupan: sebagai Nabi, pemimpin, suami, ayah, sahabat, dll.
Kata Sayyidah Aisyah dan Anas bin Malik, "Nabi tidak pernah memukul orang, kecuali karena Allah di medan perang."
Saat Sayyidah Aminah hamil, Jibril mendatanginya, "Wahai Aminah, yang kamu kandung itu pemimpin alam semesta." Makanya Nabi bisa bicara sama hewan dan pohon.
Manusia itu memiliki berbagai macam emosi: serius, gembira, sedih, dll. Jadi, tidak monoton. Sekarang ini, tidak sedikit orang yang bawaannya kayak marah terus. Cerita di atas menggambarkan bahwa Rasulullah itu ada kalanya serius, ada kalanya tersenyum, ada kalanya santai, dsb. Memang saat berkhutbah, beliau digambarkan wajahnya memerah, tanda sangat serius. Tetapi, tidak selalu seperti itu. Rasulullah juga bercanda dengan anak-anak.
Sayyidina Umar saat berkhutbah tiba-tiba berhenti, memandang ke arah jauh dan berkata, "Wahai panglima Sariyah, naiklah ke atas bukit!" Ucapan itu didengar oleh semua jamaah. Ternyata beliau bulan lalu pernah mengirim panglima ke wilayah utara, 2 atau 3 bulan perjalanan onta jauhnya (suriyah/syam/Irak). Jadi beliau berdialog dengan Sariyah yang berada di tempat yang jauh. Itulah Qolbu yang tajam.
Cerita ini menunjukkan bahwa kita manusia dikaruniai kemampuan batin. Seorang ibu kadang mendapat firasat saat terjadi apa-apa pada anaknya. Hati yang bersih, apalagi terlatih, akan memiliki kemampuan yang lebih.
Suatu ketika Malaikat datang menyamar menjadi manusia, mirip Nabi Yusuf. Sayyidina Umar bisa mengenalnya, "Kami tidak kenal orang ini. Bajunya tidak terkena debu, sangat rapi," kata Umar. Sayyidina Umar kenal semua orang, jadi, jika orang lokal, Umar pasti kenal.
Malaikat Jibril duduk berhadapan dengan Nabi dan meletakkan telapak tangan di pahanya dan menyapa, "Ya Muhammad...". Dari cara memanggilnya, Umar tahu ini bukan manusia, karena tidak menyebut Rasulullah. Umar bisa menebak ini orang dari langit. Kemudian Malaikat Jibril bertanya tentang Islam, Iman dan Ihsan. Rasulullah menjawabnya dan dibenarkan oleh Jibril. Umar curiga, "Orang ini bertanya, tapi dijawab sendiri. jangan-jangan dia bukan bertanya, tapi sedang mengajar kita?"
Berikut Haditsnya:
عَنْ عُمَرَ رضي الله عنه أَيضاً قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنِ الإِسْلاَم، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البيْتَ إِنِ اِسْتَطَعتَ إِليْهِ سَبِيْلاً. قَالَ: صَدَقْتَ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ، قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآَخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ: صَدَقْتَ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسئُوُلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ قَالَ: فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ: أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي البُنْيَانِ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيَّاً ثُمَّ قَالَ: يَا عُمَرُ أتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu pula dia berkata; pada suatu hari ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki berpakaian sangat putih, dan rambutnya sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya, kemudian ia duduk di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mendekatkan lututnya lalu meletakkan kedua tangannya di atas pahanya, seraya berkata: ‘Wahai Muhammad jelaskan kepadaku tentang Islam?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, engkau menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan haji ke Baitullah Al Haram jika engkau mampu mengadakan perjalanan ke sana.” Laki-laki tersebut berkata: ‘Engkau benar.’ Maka kami pun terheran-heran padanya, dia yang bertanya dan dia sendiri yang membenarkan jawabannya. Dia berkata lagi: “Jelaskan kepadaku tentang iman?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “(Iman itu adalah) Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir serta engkau beriman kepada takdir baik dan buruk.” Ia berkata: ‘Engkau benar.’ Kemudian laki-laki tersebut bertanya lagi: ‘Jelaskan kepadaku tentang ihsan?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “(Ihsan adalah) Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Diamelihatmu.” Dia berkata: “Beritahu kepadaku kapan terjadinya kiamat?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui dari yang bertanya.” Ia berkata: “Jelaskan kepadaku tanda-tandanya!” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Jika seorang budak wanita melahirkan tuannya dan jika engkau mendapati penggembala kambing yang tidak beralas kaki dan tidak pakaian saling berlomba dalam meninggikan bangunan.”
Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Kemudian laki-laki itu pergi, aku pun terdiam sejenak.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku: “Wahai ‘Umar, tahukah engkau siapa orang tadi?” Aku pun menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia adalah Jibril yang datang untuk mengajarkan agama ini kepada kalian.” (HR Muslim)
Dr. Arrazy Hasyim menjelaskan bahwa orang yang baru belajar bab islam itu biasanya banyak bicara soal halal, haram, sunnah. Di bidang ini lahirlah ilmu fiqih, ilmu usul fiqih. Sedangkan yang kedua tentang iman, tentang percaya atau tidak. Di bidang ini muncul ilmu aqidah, ilmu tauhid. Ini berkaitan dengan pemikiran. Ketiga tentang Ihsan, ini terkait dengan hati. Di bidang ini muncul ilmu kerohanian yang oleh ulama abad ke-3 disebut denan sufi.
Menarik penjelasan beliau tentang bab Iman. Di bidang inilah topik terorisme ada. Di bab iman muncul ilmu akidah atau ilmu tauhid. Ada imam Ath Thahawi, ada Imam Abu Hasan Al Asy'ari dan ada Imam Abu Mansur al Maturidi. Ini lah imam Aqidah salaf. Tetapi, ada ulama yang bukan ulama salaf, namun sekarang sangat popular di indonesia, bahkan di dunia. Pengikutnya mengaku bermanhaj salaf; padahal yang diikuti bukan ulama salaf. Beliau adalah Syaikh Ibnu Taymiyyah. Beliau popular dengan ajaran 3 tauhidnya: tauhi duluhiyah, rububiyah dan asma wa sifat. Tetapi, pengikut ajaran 3 tauhi dini bukan terrois/ekstrimist/radikal. Tetapi, ekstrimis seperti ISIS itu pengikut ajaran 3 tauhid ini. Namun, ajaran kelompok ekstrim yang sebenarnya itu berbeda di bagian ke 3; yaitu tauhi dmulqiyah/hukmiyah. Mereka ini menghalalkan darah muslim yang beda pemahaman aqidahnya.
Di bab iman ini ada iman/percaya pada Qadar Allah, yaitu kadar/ukuran/porsi bagi kita dalam menjalani hidup. Bagaimanapun keadaan ini, itulah yang terbaik menurut Allah.
Hubungan Tasawuf dengan Psikologi
Tasawuf ini ada dalam bab Ihsan. Banyak metode-metode mensucikan jiwa. Jadi, orang yang bertasawuf selalu menjaga hati, menjaga jiwanya, selalu mensucikan hati. Jadi sehat dan jernih jiawanya. Sekarang dikenal istilah personality development (pengembangan diri). Dalam ilmu pengembanan diri, banyak teknik meningkatkan potensi diri. Dalam islam, dalam ilmu tasawuf, itu sudah lama ada.
Nah, biar umat islam lemah, muncullah kelompok-kelompok yang mengharamkan tasawuf. Mereka ini seakan manusia sempurna, bahkan seakan setara dengan Tuhan. Mereka mengatakan susunan dzikir bid'ah, tapi mereka sendiri membuat susunan dzikir. Mereka mengaku manhaj salaf, padahal ikut ulama yang justru mengkritik, bahkan menyalahkan ulama salaf. Pokoknya sukanya bikin masalah.
Suatu ketika Sayyidina Umar diminta oleh gubernur Mesir, Amr bin Ash, untuk mengirim 4000 tentara. Sayyidina Umar mengirim 4 orang. Amr bin Ash protes lewat surat. Umar membalas suratnya, "Wahai Gubernur, pandanglah 4 orang itu, kwalitas rohaninya sama dengan 4000 orang. Kumpulkan 4000 orang lokal, berikan pada mereka untuk dilatih." 4000 orang itu pun akhirnya menjadi tentara yang hebat.
Mari bertasawuf.
Sabda Nabi, "Ketika aku berdiri di tempat shalatku, Allah perlihatkan kepadaku amal umatku, surga dan neraka."
itu Nabi, kita tidak bisa shalat begitu. Kita hanya meniru dhahirnya saja, cara Nabi shalat secara dhahir.
Belum ada Komentar untuk "Pesantren Tahfidz yang Disusupi Paham Khawarij Pemberontak"
Posting Komentar