Featured post

Ketika Wanita Pendosa Iri Pada Muslimah Taat

Cukup menarik. Saya perlu menuliskannya web ini. Tidak sengaja saya menemukan video ini disarankan YouTube. Bisa ditonton selengkapnya di Yo...

Sukses Mimpin Gojek, Kini Mimpin Pendidikan

______________
______________

Menteri pendidikan Indonesia, Nadiem Makarimm, Bos Gojek

Indonesia memiliki menteri pendidikan yang bukan sarjana pendidikan, bahkan bukan seorang profesor. Tetapi, beliau adalah seorang pebisnis sukses. Sukir dan Bakir bukan pengamat, tapi sedikit paham tentang dunia pendidikan. Berikut dialog mereka berdua.

"Kok bisa ya menteri pendidikan bukan dari orang pendidikan?" kata Bakir. "Seharusnya pernah jadi guru atau dosen?"

"Cara pandangmu keliru, Kir. Pak menteri itu tidak akan mengajar di kelas, tapi akan memimpin orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan."

"Paham. Tetapi, kalau dia sendiri tidak pernah merasakan dan tidak paham dunia pendidikan? Bagaimana?"

"Menteri sebelumnya orang pendidikan, kan? Banyak yang tidak puas."

"Apalagi bukan orang pendidikan...!!"

baca juga: tertipu label sekolah sunnah

"Kepemimpinan, Kir. Memimpin itu butuh skill kepemimpinan. Kita semua tahu bagaimana track record Pak menteri memimpin perusahaan Gojek. Banyak pihak yang bisa ikut andil di Gojek. Itu karena skill kepemimpinan beliau."

"Bisnis itu memang dunia beliau? Ini dunia pendidikan."

"Beliau akan mendengar nasehat pakar pendidikan selama seraus hari prtama. Orang yang sudah berpengalaman memimpin perusahaan, akan cepat memahami bagaimana memimpin suatu perusahaan atau organisasi."

"Sepakat. Ibarat orang yang terbiasa hidup sehat, pasti tahu bagaimana menjaga kesehatan. Tetapi, setelah badan sehat, mau ngapain?"

"Maksudmu?"

"Semua orang yang berkecimpung di dunia pendidikan ini akan dipimpin beliau. Organisasinya akan sehat. Tetapi akan dibawa kemana pendidikan di negeri ini?"

"Para pakar akan menyampaikan pada beliau tentang tujuan pendidikan negeri ini."

"Mencetak pebisnis, mencetak karyawan?"

Diam.

"Yang dididik itu anak manusia, bukan robot pencetak uang. Beliau belajar di luar negeri, pulang ke Indonesia jadi pebisnis dan sukses. Kita belum mendengar, manusia seperti apa yang akan dilahirkan oleh sistem pendidikan di negeri ini? Manusia pencetak uang atau manusia ... ... yang lebih dari itu?"

"Tapi beliau punya pengalaman mampu memberi kesempatan orang banyak untuk terlibat dalam perusahaannya. Ini kesempatan bagi semua orang yang berkecimpung di dunia pendidikan untuk terlibat berperan menjalankan pendidikan di negeri ini."

"Kita lihat saja nanti."

Belum ada Komentar untuk "Sukses Mimpin Gojek, Kini Mimpin Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel