Santri dan Seekor Burung yang Tidak Ia Sembelih
Kamis, 24 Oktober 2019
Tambah Komentar
______________
______________
"Kenapa syekh memperlakukan dia lebih dari kami?"
Singkat syekh menjawab pertanyaan santri-santrinya. "Maaf, jika perlakuan saya dianggap tidak adil. Maka besok kajian libur."
baca juga: Maling yang mendadak jadi kyai
Jawaban syekh membuat santrinya bertanya-tanya. Esok harinya semua santri diberi seekor burung dan pisau. "Sembelihlah burung itu di tempat yang tidak terlihat oleh siapapun," perintah syekh pada semua santrinya.
Perintah seorang guru harus diikuti. Tidak ada alasan bagi seorang murid untuk menolak perintah guru, kecuali disuruh bermaksiat. Semua santri berusaha menjalankan perintah syekh. Mereka mencari tempat-tempat yangn tersembunyi yang tidak bisa dilihat orang. Rupanya itu tidak terlalu sulit. Semua santri berhasil menemukan tempat tersembunyi dan membawa burung yang sudah disembelihnya pada syekh.
Satu dari mereka, yakni santri yang sangat disayang oleh syekh belum menyembelih burungnya. Teman-temannya menertawakannya karena tidak berhasil melaksanakan tugas sang guru. "Kenapa engkau belum menyembelih burung itu?" tanya syekh.
"Saya bukan tidak mau melaksanakan perintah syekh, tapi tidak saya temukan sejengkal tanah pun di muka bumi ini yang tidak dilihat oleh Allah."
Kisah singkat yang bisa kita ambil pelajaran. Bagi seorang guru, betapa perhatiannya sang syekh hingga bisa mengenali kelebihan-kelebihan santrinya. Begitulah sebagai seorang guru, sudah seharusnya berusaha mengenali potensi-potensi muridnya. Bagi murid, tidak perlu berburuk sangka pada guru. Tugas murid adalah belajar dan menghormat guru. Jika guru berbuat dosa, itu urusan dia dengan Tuhannya, tidak perlu murid menghakiminya.
Belum ada Komentar untuk "Santri dan Seekor Burung yang Tidak Ia Sembelih"
Posting Komentar