KISAH NABI IBRAHIM MENGHANCURKAN BERHALA
Sabtu, 08 Juni 2019
Tambah Komentar
______________
______________

Ibrahim lahir menjadi salah satu rakyat Raja Namrud. Ayah Nabi Ibrahim , Aazar, seorang pembuat patung. Aazar membuat patung dan menjualnya pada rakyat Babylon. Sewaktu msih muda Nabi Ibrahim sering keliling kota menjajakan patung buatan ayahnya, tapi ia tidak begitu semangat menjajakannya, bahkan Nabi Ibrahim menjajakan sambil mengejeknya denan mengatakan, "Siapa yang mau beli patung tidak berguna ini?"
Sebelum berdakwah pada rakyat Babylon, Nabi Ibrahim mengajak ayahnya dulu. Namun ayahnya menolak dan bahkan mengusir Nabi ibrahim. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat Nabi Ibrahim untuk menyampaikan ajaran Tuhan. Nabi Ibrahim paham hidayah itu dari Allah. Dirinya hanyalah seorang mahluk ciptaanNya. Nabi Ibrahim sering mengajak dialog penduduk Babylon tentang Tuhan. Nabi Ibrahim mengajak mereka untuk menggunakan logika akal sehat tentang manfaat menyembah patung buatan manusia. Namun, ketika orang Babylon kehabisan argumen untuk membantah Nabi Ibrahim, mereka bilang, "Kami hanya meneruskan apa yang dilakukan oleh nenek moyang kami."
Kisah dialog Nabi Ibrahim as dengan umatnya ini dikisahkan dalam Al Quran surat Asy Syyu'araa' ayat 69-82.
69. Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
70. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?"
71. Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya."
72. Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)?
73. atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudharat?"
74. Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian."
75. Ibrahim berkata: "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,
76. kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,
77. karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan Semesta Alam,
78. (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku,
79. dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,
80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,
81. dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
82. dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat."
Perdebatan Nabi Ibrahim dengan Raja Namrud dan orang Babylon juga dikisahkan dalam Al Quran surat AL Baqarah ayat 258:
Apakah kamu tidak memperhatikan orang (Namrudz dari Babilonia) yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan." (*) Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (* Maksudnya raja Namrudz dengan menghidupkan ialah membiarkan hidup, dan yang dimaksudnya dengan mematikan ialah membunuh. Perkataan itu untuk mengejek Nabi Ibrahim a.s).
Masyarakat Babylon punya tradisi merayakan lebaran setahun sekali. Mereka meninggalkan rumah mereka dan berkemah di padang terbuka. Berhari-hari merekak menikmati perayaan tersebut dengan berbagai hiburan dan makanann yang enak-enak. Nabi Ibrahim juga diajak oleh mereka. Namun Nabi Ibrahim as pura-pura sakit dan minta izin untuk tetap tinggal di kampung. Karena merasa tidak mungkin memaksakan orang sakit, Nabi Ibrahim pun diizinkan istirahat di rumah, selain itu orang Babylon khawatir penyakitnya menular.
Dikisahkan oleh Allah dalam surat AL Anbiya ayat 57:
Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. (Kata Nabi Ibrahim as dalam hati).
Kampung orang Babylon sudah sepi, tinggal Nabi Ibrahim sendirian. "Inilah kesempatanku," kata nabi Ibrahim. Inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh Nabi Ibrahim untuk menunjukkan sesuatu pada warga Babylon. Nabi Ibrahim as segera pergi ke tempat peribadatan orang Babylon yang sudah kosong tanpa penjaga. Nabi Ibrahim membawa kapak. Dilihatnya banyak makanan lezat di kaki patung-patung sesembahan orang Babylon itu. "Kenapa tidak kau makan makanan lezat ini yang sudah dipersembahkan untukmu?" ejeknya pada patung-patung itu.
Satu persatu Nabi Ibrahim pun menghancurkan patung-patung itu dengan kapak yang ia bawa. Tinggal satu, yakni patung yang paling besar dibiarkannya dan dikalungkannya kapak itu di leher patung yang paling besar itu. Sepulang dari perayaan, penduduk Babylon terkejut melihat sesembahan mereka hancur berkeping-keping. Mereka marah, gusar dan saling tanya satu sama lain. Ada yang menuduh, yang sering mengejeklah pelakunya. Ada yang menuduh, yang tidak ikut merayakanlah pelakunya. Akhirnya, Nabi Ibrahim disidang di tempat terbuka.
Nabi Ibrahim as senang sebab jika disidang di tempat terbuka dengan disaksikan banyak orang, itu artinya ia punya kesempatan bicara di depan orang banyak untuk menyampaikan kebenaran. Rakyat Babylon dari berbagai penjuru datang menyaksikan persidangan orang yang sudah menghina mereka dengan menghancurkan tuhan-tuhan mereka. Mereka meneriaki Ibrahim dengan cacian, kutukan, dan hinaan.
Firman Allah dalam Al Quran surat AL Baqarah ayat 130:
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
Belum ada Komentar untuk "KISAH NABI IBRAHIM MENGHANCURKAN BERHALA"
Posting Komentar