Puisi Neno Warisman itu Katanya Doa Rasulullah saw
Selasa, 26 Februari 2019
Tambah Komentar
______________
______________

Cerita doa dalam puisi kontroversi Neno Warisman ini saya dengar dari teman, katanya mengancam Allah. Saya pun coba searching di Google dan menemukan di Tribunnews isi lengkapnya. Tetapi mungkin karena saya tidak akrab dengan isu politik, saya merasa biasa ketika membaca kalimat "Kami khawatir tidak ada lagi yang menyembahnya". Dalam pemahaman saya terhadap puisi tersebut, itu saya pahami, "Kami khawatir tak ada lagi orang beriman." Merasa khawatir itu kan wajar. KARENA MERASA khawatir itulah kita MEMINTA dengan sungguh-sungguh. Sebaliknya, jika tidak khawatir, tak perlu berdoa.
Di saat perang pun tetap mengajarDi saat perang pun tetap mengajar
Berikut penggalan puisi tersebut:
....
Namun kami mohon jangan serahkan kami pada mereka
Yang tak memiliki kasih sayang pada kami dan anak cucu kami
Dan jangan, jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu
Ya Allah
Izinkan kami memiliki generasi yang dipimpin
Oleh pemimpin terbaik
Dengan pasukan terbaik
Untuk negeri adil dan makmur terbaik
Takdirkanlah bagi kami
Generasi yang dapat kami andalkan
Untuk mengejar nubuwwah kedua
Wujud dan nyata
...
SelengkapnyaBerikut komentar Buya Yahya:
Buya Yahya sangat berhati-hati menjelaskan. Beliau tidak membahas tentang puisi Neno, tapi khusus mengenai teksnya saja, kalimatnya saja. Rupanya itu memang doa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam perang Badr. Menurut beliau itu bukan mengancam Allah. Jadi, penjelasan Buya Yahya ini bukan mengenai tentang puisi yang dibacakan, tapi mengenai teksnya saja. Di akhir video, Buya berkata, "Saya rindu umat islam bersatu."
Namun, jika ada ulamak lain mengatakan kalimat doa tersebut menantang Allah dan tidak sopan, wallahu a'lam. Bukan kapasitas saya untuk menentang ulamak. Biarlah ulamak berurusan dengan ulamak. Kewajiban yang awam menghormati ulamak. Tetapi saya memilih tidak menilai salah sesuatu yang memang tidak salah.
Mengenai pembacaan puisi berisi doa di acara tersebut yang dinilai banyak orang ada tendensi politik, saya kurang ilmu untuk mengomentarinya. Cukup tentang kalimat doa tersebut saja, bahwa kalimat doa tersebut bukan mengancam Allah. Mengenai kata lawan, menang, kalah, yang dianggap mengarah pada pertarungan politik, saya tidak berani membahasnya.
Belum ada Komentar untuk "Puisi Neno Warisman itu Katanya Doa Rasulullah saw"
Posting Komentar