Kisah Cinta Thalhah Harus Ia Relakan
Rabu, 20 Februari 2019
Tambah Komentar
______________
______________

Sebenarnya Thalhah masih sepupu 'Aisyah ra, tapi rupanya hubungan kerabat tak menghalangi munculya rasa di hati Thalhah. Wajah Thalhah memerah karena sikap Rasulullah. Ia pergi dengan gumaman dalam hati, "Rasulullah melarangku berbincang dengan 'Aisyah. Tunggulah saatnya. Jika Rasulullah wafat, tak akan kubiarkan pria lain mendahuluiku."
Baca juga: Kisah pengorbanan cinta sahabat rasulullah
Begitulah jika cinta menguasai hati manusia, seorang yang taat beribadah pun seakan hilang kesadarannya. Menikahi janda itu halal, boleh dalam islam. Tetapi, terkhusus untuk istri Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, Allah berkehendak lain. Karena kisah cinta ini, turun ayat:
"Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat." (QS.Al Ahzab : 53)
Ketika ayat ini dibaca, Thalhah menangis dan bertobat pada Allah karena merasa bersalah. Sebagai wujud taubatnya, ia memerdekakan budaknya, menyumbangkan 10 onta, serta menunaikan haji dengan berjalan kaki. Inilah teladan yang luar biasa. Cinta pada manusia tak membutakan hati, tak mengungguli cintanya pada Allah dan RasulNya. Semoga kita bisa meneladani ketaatan Thalhah kepada Allah dan RasulNya. Aamiin.
NB:
Riwayat ini belum jelas kebenarannya. Jadi tidak semua ulamak sepakat bahwa pria yang ingin menikahi 'Aisyah ra. adalah Thalhah bin Ubaidillah. Kata Imam Al Qurtuby: “Dalam hal ini Ibnu Abbas menyebut orang tersebut dengan kata ‘beberapa sahabat’, Sementara Maki menceritakan dari Ma’amar bahwa sahabat tersebut adalah Thalhah bin Ubaidullah. Wallahu a'lam
Baca juga: Menolak menikah lagi walau istri memilihkan
Belum ada Komentar untuk "Kisah Cinta Thalhah Harus Ia Relakan"
Posting Komentar