Cinta Sejati Fatimah Binti Abdul Malik
Kamis, 21 Februari 2019
Tambah Komentar
______________
______________

Sebagai seorang pemimpin (Khalifah) Umar bin Abdul Aziz tentunya punya tanggung jawab lebih dari pria biasa. Dikisahkan dalam sejarah islam, ia baktikan seluruh waktu, harta, dan tenaganya untuk umat dan negara. Seluruh kekayaannya ia serahkan untuk keperluan negara. Semoga kita dikaruniai pemimpin seperti beliau.
Lalu bagaimana dengan Fatimah Binti Abdul Malik, sang istri? Bukankah hidup butuh harta? Cinta sejati mekar bukan hanya di istana megah. Tetapi cinta sejati adalah ikatan jiwa dua insan. Fatimah mendukung keputusan sang kekasih. Ia rela hidup di gubuk kecil bersama suaminya. Ia bangga, pria yang patut dibanggakan bukanlah ia yang bergelimang harta hidup penuh kemewahan, tetapi apa yang telah ia perbuat untuk orang lain. Demi meraih bahagia di kehidupan yang abadi, apalah arti kaya harta di dunia.
Baca juga: Kisah cinta bidadari tercantik ainul mardhiah
Pada hari kedua setelah ia dilantik sebagai pemimpin, ia menyampaikan khutbah umum. Di akhir khutbahnya ia duduk dan menangis, "Betapa besar ujian yang Allah berikan padaku." Ia menangis hingga pulang ke rumah.
"Apa yang membuatmu menangis, Wahai Amirul Mukminin?" tanya Fatimah.
"Istriku, Allah mengujiku dengan jabatan ini. Aku teringat orang-orang miskin, wanita-wanita janda dan anak-anaknya yang rizqinya sedikit, para tawanan, para fuqara'. Mereka akan mendakwaku di akhirat. Aku takut, sebagai khalifah, tidak bisa menjawab hujjah-hujjah mereka. Aku tahu pembela mereka adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam."
Pernah suatu ketika seorang wanita menemui Fatimah di gubuknya dan berkata padanya, "Tinggalkan saja tukang batu itu, ia selalu melihat ke wajah anda."
Fatimah tersenyum, "Tukang batu itu suamiku, Sang Amirul Mukminin."
Keindahan surga tiada bandingannya. Dikisahkan dalam sejarah keduanya pernah tidak memegang uang sepeser pun, pakaian Umar pun sudah ada tambalannya, tetapi tak berat bagi Fatimah untuk tersenyum. Padahal keduanya dulunya kaya raya. Demi meraih cinta Sang Khaliq, demi kehidupan yang abadi.
Umar bin Abdul Aziz adalah Khalifah bani Umayyah, berkuasa selama 3 tahun kurang sedikit, yakni 2 tahun 135 hari (22 September 717 - 4 Februari 720). Ia mulai memerintah pada usia 36 tahun. Umar bukanlah keturunan khalifah sebelumnya. Jabatan tersebut ia dapatkan dengan ditunjuk langsung. Ia adalah sepupu khalifah sebelumnya dan masih satu nasab dengan Umar bin Khattab. Masa pemerintahannya mampu mengembalikan keadaa negara seperti masa 4 khalifah pertama (Khulafaur Rasyidin). Bahkan harta zakat diiklankan karena sudah tidak ditemukan umat islam yang pantas menerima zakat, mustahiq zakat sudah tidak ditemukan. Ia meninggal di daerah dekat Aleppo, Syiria. Hingga kini Nama Umar bin Abdul Aziz, sahabat Nabi Muhammad yang luar biasa ini pun terkenang hingga sekarang.
Belum ada Komentar untuk "Cinta Sejati Fatimah Binti Abdul Malik"
Posting Komentar