Kisah Nyata: Pedagang Blok G Merasa Merugi Karena PKL Tanah Abang
Sabtu, 23 Desember 2017
1 Komentar
______________
______________

Hidup ini memang penuh cerita. Pengarangnya bukan manusia, tentu saja tidak semua cerita hidup ini sesuai dengan kehendak manusia.
Membaca berita di liputan6 tentang PKL tanah abang, rupanya menjamurnya mereka telah menyebabkan pedagang di blok G menurun pendapatannya. Tentu saja, penjualnya kan tambah banyak. Bahkan hingga ada pedagang blok G yang turun ke jalan jadi PKL. Ini kebijakan baru pemprov DKI. Saya jadi teringat suasana pasar di desa, kemunculannya hanya di waktu pagi, siang sedikit sudah tidak ada. Tetapi menurut pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, rupanya hal serupa juga dilakukan di luar negeri, yakni di Hong Kong yang dikenal dengan sebutan Ladies Market. Baca berita selengkapnya di sini.
Pengalaman seperti di atas sebenarnya wajar dalam berbisnis. Jika ingin tanpa saingan, jalankan bisnis yang belum dijalankan orang lain. Tetapi biasanya memang sesuatu yang tidak dibutuhkan orang. Hehe... Namun, memang tugas pemerintah juga untuk mengatur agar tidak terlalu banyak penjual dalam satu tempat.
Pebisnis sudah sepatutnya siaga dengan nasib masa depan bisnisnya. Pebisnis memang harus siap dengan segala kemungkinan yang akan dihadapi. Bagus sikap yang diambil oleh pedagang blok G yang memilih turun ke jalan jadi PKL. Memang harus begitu.
Semoga mendapatkan solusi terbaik.
Apa yang membuat pedagang blok G merasa rugi?
BalasHapus