kisah Nyata: Kenangan Bersama Buku Penelitian
Minggu, 29 Oktober 2017
Tambah Komentar
______________
______________

Kisah Nyata. Ada dua buku yang saya lingkari. Setiap masuk ruang ini, dua buku itu sering memancing mata untuk melihat. Yaaa, ada kenangan yang mungkin hampir semua mantan mahasiswa merasakan saat mengerjakan skripsi. Pusing ya?
Buku Prosedur Penelitian memang tidak sama dengan Novel. Tiap kali melihatnya, yang diingat kerumitan. Yaaa, kalau dipikir, buku prosedur penelitian itu penting, banyak manfaatnya juga. Tetapi, kalau masih berstatus mahasiswa, mikir-mikir mau melakukan penelitian yang benar-benar sungguhan/serius, mikir keuangan juga, masih minta orang tua.
Memang, buku Prosedur Penelitian bukan hanya untuk dibaca. Ini bukan novel yang kalau dibaca menyenangkan, tetapi buku prosedur penelitian dibaca untuk melakukan penelitian, bukan untuk dinikmati. Penelitiannya itu yang penting. Semakin sering meneliti, semakin cermat dan akurat hasilnya. Sayangnya, kuliah S1 itu hanya di akhir itu saja penelitiannya, di semester awal belum boleh, harus ikut kuliah penelitian dulu.
Semenjak skripsiku selesai, buku tersebut, seingat saya, tidak pernah saya baca lagi.
Belum ada Komentar untuk "kisah Nyata: Kenangan Bersama Buku Penelitian"
Posting Komentar