Featured post

Ketika Wanita Pendosa Iri Pada Muslimah Taat

Cukup menarik. Saya perlu menuliskannya web ini. Tidak sengaja saya menemukan video ini disarankan YouTube. Bisa ditonton selengkapnya di Yo...

Moral Generasi Masa Kini

______________
______________

Beberapa hari terakhir, sejak beredarnya kabar guru dipenjarakan orang tua siswa, guru dicukur rambutnya oleh orang tua siswa, di Facebook banyak beredar foto di bawah ini. Beberapa akun yang share foto berikut teman akun facebook saya. Foto berikut saya ambil dari akun bernama HendriCahyono


Jika anda seorang guru atau sebagai orang tua, bagaimana perasaan anda melihat ulah siswa di gamabr tersebut? Jika saya berpendapat bahwa guru tersebut tidak perlu marah, tidak perlu menghukum siswi tersebut, bagaimana menurut anda?

Ada aturan yang mengatur bagaimana seharusnya seorang guru dan bagaimana seharusnya seorang siswa. Aturan tersebut beragam: ada yang bersumber dari kitab suci, kesepakatan kelompok masyarakat tertentu, kepercayaan, hukum, dan yang sering saya dengar juga aturan organisasi aktivis HAM.

Jika berpedoman pada aturan adat budaya kita, saya yakin, hampir semua sepakat untuk menilai siswi di gambar tersebut benar-benar kurang ajar. Akan tetapi, tidak ada penjelasan yang jelas mengenai adegan tersebut. Mungkin saja siswi tersebut sedang kurang sehat jiwanya dan butuh penanganan atau terapi? Atau mungkin sudah sangat kesal pada guru tersebut?

Kebiasaan sebagian pengguna sosial media, ketika melihat gambar semacam itu, tanpa klarifikasi langsung menghujat. Tak seharusnya begitu.

Bolehkah Guru Menghukum Siswa?

Kasus yang ramai diperbincangkan di sosial media adalah tentang guru dipenjara karena menghukum siswa, katanya hanya karena mencubit siswa. Jika hukuman yang diberikan pada guru adalah karena tindakannya tidak sesuai ketentuan yang sudah disepakati semua pihak, maka sudah seharusnya begitu. Tetapi jika alasannya hanya karena orang tua tidak terima anaknya dihukum, menurut saya, ini masalah komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.

Dalam hal ini, berarti ada perbedaan pandangan antara keduanya. Keduanya belumm sepaham tentang bagaimana semestinya proses pendidikan terhadap anak di sekolah. Orang tua seharusnya menyampaikan pada pihak seklah saat mendaftar bahwa dirinya tidak mau anaknya dihukum dengan hukuman tertentu. Begitu juga pihak sekolah, mestinya di awal pembelajaran sudah menyampaikan proses pendidikan di lembaganya.

Menghukum Anak Itu Tidak Baik

Di jaman modern ini, sudah tersebar luas pemahaman bahwa menghukum anak itu tidak baik, bahkan mengucapkan kata negatif itu pun tidak baik, katanya, misalnya mengatakan kata "Tidak", "Jangan", dan semacamnya. Katanya biar tidak mematikan kreativitas, kepercayaan diri anak, agar anak tidak jadi penakut, begitu katanya.

Lalau bagaimana caranya memahamkan anaka tentang konsekwensi negatif dari tindakan yang tiak baik? Dalam hidup ini, jika kitia berbuat baik, konsekwensinya adalah mendapatkan hal-hal yang baik. Sebaliknya, jika melakukan sesuatu yang tidak baik, konsekwensinya adalah mendapatkan hal-hal yang tidak baik. Mengajarkan hal ini, tidak cukup hanya dengan kata-kata. Menurut saya, hukuman fisik lebih tepat untuk membuat siswa pahamm konsekwensi. Tentunya, kadar hukuman harus disesuaikan dengan pelanggaran dan kondisi siswa. Cara dan bentuknya harus yang disepakati oleh orang tuau dan guru.  

Belum ada Komentar untuk "Moral Generasi Masa Kini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel