Facebook Butuh Ustadz
Selasa, 07 Juli 2015
Tambah Komentar
______________
______________
Saya harus mengabaikan urusan lain hanya untuk menulis ini.

Banyak yang bilang ustadz artist tak kompeten. Saya setuju. TETAPI, jangan abaikan dunia teknologi. GENERASI ISLAM banyak yang di sana. Jika para alim ulamak menjauhi teknologi, siapa yang menuntun generasi islam? Di sana sangat berbahaya. Jangan hanya generasi yang datang ke pesntren dan membayar SPP (maaf) yang diurus.
Masalah banyak. Satu masalah yang membuat saya segera menulis ini adalah sebuah group Facebook berlabel PENDIDIKAN AGAMA. Baca namanya, indah sekali. Ini (sepertinya) untuk kebaikan umat. Namun, siapa pembuat dan siapa yang mengontrol? TAK JELAS. Padahal, agama bukan urusan main-main.
Mengurusi hal semacam ini mungkin memang terkesan berlebihan, tapi jika mengingat dampaknya, tentu ini buan hal sepele.
Di sebuah group facebook selalu ada diskusi. Itu bagus karena akan merangsang semangat belajar. Tetapi, ada tahapan dalam penyampaian ilmu. Ilmu harus disesuaikan dengan penerimanya. Suatu contoh, patutkah seorang ustadz mengajarkan pada anak umur 11 tahun tentang esistensi / keberadaan Tuhan dengan cara berdiskusi? Tentu anak tersebut akan bingung. Apalagi dengan senjata pertanyaan-pertanyaan filsafat yang aneh-aneh.
Di group Facebook, hal ini tak terkontrol. Anak-anak yang menjadi angota group tersebut bebas berdiskusi tentang Tuhan. Liar saja mereka berdiskusi. Bahkan yang tak punya pondasi / ilmu dasar pun sudah berani mengkritik Tuhan. Sebagai manusia itu wajar, tapi hal itu akan ditiru oleh yang lain. Ini tugas GURU di madratsah, atau tugas ADMIN dalam group Agama. Di salah satu group Facebook saya tanya apakah ada seorang ustadz di situ, ternyata ada. Dan, beliau membiarkan aank-anak muda di situ berdiskusi tentang Tuhan tanpa dasar yang jelas. Saya hargai perbedaan pendapat ini, tapi sepakatkah para alim ulamak dengann ustadz di group tersebut?
Di negeri Indonesia ini banyak ORMAS Islam, ada yang terkesan diam, ada yang berkobar-kobar semangatnya. Bahkan ada yang lantang mengajak perang Non-Muslim. Semoga juga lahir organisasi islam yang fokus mengurusi pendidikan islam.
Bukan hanya karena dibantai musuh, islam akan hancur. Ketika pemeluknya sudah tak menjalankan ajarannya pun sudah hancur. Generasi adalah masa depan dan mereka hidup di zaman dengan kecanggihan berbagai teknologi.

Banyak yang bilang ustadz artist tak kompeten. Saya setuju. TETAPI, jangan abaikan dunia teknologi. GENERASI ISLAM banyak yang di sana. Jika para alim ulamak menjauhi teknologi, siapa yang menuntun generasi islam? Di sana sangat berbahaya. Jangan hanya generasi yang datang ke pesntren dan membayar SPP (maaf) yang diurus.
Masalah banyak. Satu masalah yang membuat saya segera menulis ini adalah sebuah group Facebook berlabel PENDIDIKAN AGAMA. Baca namanya, indah sekali. Ini (sepertinya) untuk kebaikan umat. Namun, siapa pembuat dan siapa yang mengontrol? TAK JELAS. Padahal, agama bukan urusan main-main.
Mengurusi hal semacam ini mungkin memang terkesan berlebihan, tapi jika mengingat dampaknya, tentu ini buan hal sepele.
Di sebuah group facebook selalu ada diskusi. Itu bagus karena akan merangsang semangat belajar. Tetapi, ada tahapan dalam penyampaian ilmu. Ilmu harus disesuaikan dengan penerimanya. Suatu contoh, patutkah seorang ustadz mengajarkan pada anak umur 11 tahun tentang esistensi / keberadaan Tuhan dengan cara berdiskusi? Tentu anak tersebut akan bingung. Apalagi dengan senjata pertanyaan-pertanyaan filsafat yang aneh-aneh.
Di group Facebook, hal ini tak terkontrol. Anak-anak yang menjadi angota group tersebut bebas berdiskusi tentang Tuhan. Liar saja mereka berdiskusi. Bahkan yang tak punya pondasi / ilmu dasar pun sudah berani mengkritik Tuhan. Sebagai manusia itu wajar, tapi hal itu akan ditiru oleh yang lain. Ini tugas GURU di madratsah, atau tugas ADMIN dalam group Agama. Di salah satu group Facebook saya tanya apakah ada seorang ustadz di situ, ternyata ada. Dan, beliau membiarkan aank-anak muda di situ berdiskusi tentang Tuhan tanpa dasar yang jelas. Saya hargai perbedaan pendapat ini, tapi sepakatkah para alim ulamak dengann ustadz di group tersebut?
Di negeri Indonesia ini banyak ORMAS Islam, ada yang terkesan diam, ada yang berkobar-kobar semangatnya. Bahkan ada yang lantang mengajak perang Non-Muslim. Semoga juga lahir organisasi islam yang fokus mengurusi pendidikan islam.
Bukan hanya karena dibantai musuh, islam akan hancur. Ketika pemeluknya sudah tak menjalankan ajarannya pun sudah hancur. Generasi adalah masa depan dan mereka hidup di zaman dengan kecanggihan berbagai teknologi.
Belum ada Komentar untuk "Facebook Butuh Ustadz"
Posting Komentar