Kita Membahagiakan Negara Lain
Minggu, 16 Maret 2014
Tambah Komentar
______________
______________
Coba perhatikan peta kepemilikan di bawah ini
Sadarkah kita bahwa setiap kali kita menggunakan produk mereka, kita mengukir senyum di wajah mereka. "Terima kasih telah menggunakan produk kami dan menyumbang uang saku kami," begitu kata mereka. Padahal NKRI adalah milik kita. Tetapi status kita seperti anak kos atau kontrak saja.
Kenapa? sama seperti sebelum kita merdeka. Kita belum sadar pentingnya persatuan. Kita tidak bersatu. Ada banyak komunitas sebenarnya di negeri ini baik itu berupa organisasi nonprofit atau money oriented, atau partai. Tetapi banyak yang lebih suka mencela kekurangannya dari pada membantu memperbaikinya.
Kenapa kok tidak orang Indonesia saja yang mendirikan usaha-usaha dala gamabr itu? Jawabannya mungkin "Apa mampu?"
Memang tidak akan mampu, bahkan menghayal pun tidak sanggup, kalau sendirian.
Baru-baru ini ada komunitas money oriented dengan mimpi "Membeli kembali Indonesia" yang dipelopori oleh seorang ustadz, yakni VSI dengan online payment-nya. Setelah saya pelajari, saya putuskan untuk turut mengembangkan komunitasnya (bukan satu-satunya komunitas yang saya ikuti). Banyak memang yang mencela. Tetapi tidak satu pun di dunia ini yang bebas dari yang namanya hinaan.
Begitu juga komunitas-komunitas nonprofit. Jika itu memang bermanfaat, luar biasa jika itu berkembang dan kita adalah bagian dari mereka.
Sadarkah kita bahwa setiap kali kita menggunakan produk mereka, kita mengukir senyum di wajah mereka. "Terima kasih telah menggunakan produk kami dan menyumbang uang saku kami," begitu kata mereka. Padahal NKRI adalah milik kita. Tetapi status kita seperti anak kos atau kontrak saja.
Kenapa? sama seperti sebelum kita merdeka. Kita belum sadar pentingnya persatuan. Kita tidak bersatu. Ada banyak komunitas sebenarnya di negeri ini baik itu berupa organisasi nonprofit atau money oriented, atau partai. Tetapi banyak yang lebih suka mencela kekurangannya dari pada membantu memperbaikinya.
Kenapa kok tidak orang Indonesia saja yang mendirikan usaha-usaha dala gamabr itu? Jawabannya mungkin "Apa mampu?"
Memang tidak akan mampu, bahkan menghayal pun tidak sanggup, kalau sendirian.
Baru-baru ini ada komunitas money oriented dengan mimpi "Membeli kembali Indonesia" yang dipelopori oleh seorang ustadz, yakni VSI dengan online payment-nya. Setelah saya pelajari, saya putuskan untuk turut mengembangkan komunitasnya (bukan satu-satunya komunitas yang saya ikuti). Banyak memang yang mencela. Tetapi tidak satu pun di dunia ini yang bebas dari yang namanya hinaan.
Begitu juga komunitas-komunitas nonprofit. Jika itu memang bermanfaat, luar biasa jika itu berkembang dan kita adalah bagian dari mereka.
Belum ada Komentar untuk "Kita Membahagiakan Negara Lain"
Posting Komentar