Profesor? Saya Kira Mahasiswa Baru yang Baru Ikut Organisasi
Jumat, 13 September 2013
Tambah Komentar
______________
______________
Hahahahahaa....
Haduuuhhh.... Aku menertawakan diri saya sendiri.
Ilmuwan harus dihormat, dia lebih mulia.
Saya tidak sengaja, membaca tulisan yang menurut saya kurang enak dibaca. Saya kasih saran cara penyampaiannya. Eh, malah dibantah seperti mendebat. Saya tersenyum. "Objek baru untuk belajar psikologi ni," pikir saya. "Praktek gratis". Saya respon. Tambah panas. Wah, luar biasa. Saya kira memang masih mahasiswa baru. Ya... saya pun berkata-kata seenaknya. Bahkan sempat menggurui. Tetapi seru, jadi banyak nampak kepribadiannya.
Uppsss...!!
Kata teman-teman yang pernah jadi TKI di Taiwan, pelajar di sana dihormat, kedudukannya mulia. Apalagi profesor. Kok malah dijadikan alat praktek membaca karakter.
Saya baru tahu kalau beliau adalah profesor ketika membaca komentar yang menyebut beliau profesor.
Aduuhhhh...!!
Saya search di google, ternyata beneran. Beliau udah bapak-bapak. Hmm...
Jadi takut yang mau ketemu. Hehe...
Tetapi,
Mungkin karena saya terbiasa dekat denan profesor yang menurut saya luar biasa. Sehingga saya menganggap yang lain dalam biasa. Entahlah...
Seharusnya saya bangga Indonesia punya banyak profesor, kok malah di anu anu ...
Tetapi, beliau yang saya salah duga memang luar biasa, hanya caranya yang membuat saya salah pandang. Mungkin karena beda budaya.
Harus lebih hati-hati ni...
Haduuuhhh.... Aku menertawakan diri saya sendiri.
Ilmuwan harus dihormat, dia lebih mulia.
Saya tidak sengaja, membaca tulisan yang menurut saya kurang enak dibaca. Saya kasih saran cara penyampaiannya. Eh, malah dibantah seperti mendebat. Saya tersenyum. "Objek baru untuk belajar psikologi ni," pikir saya. "Praktek gratis". Saya respon. Tambah panas. Wah, luar biasa. Saya kira memang masih mahasiswa baru. Ya... saya pun berkata-kata seenaknya. Bahkan sempat menggurui. Tetapi seru, jadi banyak nampak kepribadiannya.
Uppsss...!!
Kata teman-teman yang pernah jadi TKI di Taiwan, pelajar di sana dihormat, kedudukannya mulia. Apalagi profesor. Kok malah dijadikan alat praktek membaca karakter.
Saya baru tahu kalau beliau adalah profesor ketika membaca komentar yang menyebut beliau profesor.
Aduuhhhh...!!
Saya search di google, ternyata beneran. Beliau udah bapak-bapak. Hmm...
Jadi takut yang mau ketemu. Hehe...
Tetapi,
Mungkin karena saya terbiasa dekat denan profesor yang menurut saya luar biasa. Sehingga saya menganggap yang lain dalam biasa. Entahlah...
Seharusnya saya bangga Indonesia punya banyak profesor, kok malah di anu anu ...
Tetapi, beliau yang saya salah duga memang luar biasa, hanya caranya yang membuat saya salah pandang. Mungkin karena beda budaya.
Harus lebih hati-hati ni...
Belum ada Komentar untuk "Profesor? Saya Kira Mahasiswa Baru yang Baru Ikut Organisasi"
Posting Komentar