Featured post

Menikahi Janda Kaya Untuk Biaya Kuliah

BAB 1: Makan Malam Masakan Ibu Kost Ada orang ketuk pintu. Rian membuka kamar kostnya. Rupanya ibu kostnya, Bu Rahma. "Ibuk masak agak ...

FPI Bentrok sama Warga

______________
______________

Baca respon Ran, Du, dan Cang di bawah ini:

Du: Kalau kyai jaman dulu hobinya wiritan di masjid dan musholla, Kang.
Ran: Iya, sampek anak istrinya hobi puasa.
Cang: (Mau tertawa)
Ran: Kenapa ketawa? Siang malam wiritan, mau makan apa?
Du: Pemuda jaman dulu suka laguin syair-syair islami di musholla dan masjid-masjid. Ya Rasulallah salamun alaik.
Ran: Ya nabi salam alaika.
Cang: Memangnya pemuda sekarang kenapa? (Sewot)
Du: nggak usah marah. Kalau gak nakal, sukanya nyalahin orang. Ini keliru, yang benar gini. gak gitu, gini. begitu kan?
Ran: Iya. Ini dilarang. Ini itu gak boleh. Katanya cuma buang-buang waktu.
Du: Seni itu kan bagus. Lebih enak ketawa ria bersama saudara, dari pada debat apalagi bentrok. Seni dilarang, mending ngaji, katanya. Ngaji kalau hatinya gak dididik, ya jadi gak karuan.
Ran: Itu namanya tahu tapi tidak paham.
Du: Tidak boleh berseni, akhirnya anarkis.
Ran: Bahas anarkisme memang gak selesai-selesai.
Du: Dulu negeri ini terkenal kesantunannya. Lemah lembut orangnya.
Cang: Makanya, didik anak-anak yang benar. Beri contoh yang baik pada mereka.
Du: (Mendesah) Lagi-lagi yang tua kau salahin.
Cang: kalau bukan yang tua, siapa yang didik anak-anak? Batu?
Ran: (Mendesah)

2 Komentar untuk "FPI Bentrok sama Warga"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel