Featured post

Ketika Wanita Pendosa Iri Pada Muslimah Taat

Cukup menarik. Saya perlu menuliskannya web ini. Tidak sengaja saya menemukan video ini disarankan YouTube. Bisa ditonton selengkapnya di Yo...

FPI Bentrok sama Warga

______________
______________

Baca respon Ran, Du, dan Cang di bawah ini:

Du: Kalau kyai jaman dulu hobinya wiritan di masjid dan musholla, Kang.
Ran: Iya, sampek anak istrinya hobi puasa.
Cang: (Mau tertawa)
Ran: Kenapa ketawa? Siang malam wiritan, mau makan apa?
Du: Pemuda jaman dulu suka laguin syair-syair islami di musholla dan masjid-masjid. Ya Rasulallah salamun alaik.
Ran: Ya nabi salam alaika.
Cang: Memangnya pemuda sekarang kenapa? (Sewot)
Du: nggak usah marah. Kalau gak nakal, sukanya nyalahin orang. Ini keliru, yang benar gini. gak gitu, gini. begitu kan?
Ran: Iya. Ini dilarang. Ini itu gak boleh. Katanya cuma buang-buang waktu.
Du: Seni itu kan bagus. Lebih enak ketawa ria bersama saudara, dari pada debat apalagi bentrok. Seni dilarang, mending ngaji, katanya. Ngaji kalau hatinya gak dididik, ya jadi gak karuan.
Ran: Itu namanya tahu tapi tidak paham.
Du: Tidak boleh berseni, akhirnya anarkis.
Ran: Bahas anarkisme memang gak selesai-selesai.
Du: Dulu negeri ini terkenal kesantunannya. Lemah lembut orangnya.
Cang: Makanya, didik anak-anak yang benar. Beri contoh yang baik pada mereka.
Du: (Mendesah) Lagi-lagi yang tua kau salahin.
Cang: kalau bukan yang tua, siapa yang didik anak-anak? Batu?
Ran: (Mendesah)

2 Komentar untuk "FPI Bentrok sama Warga"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel