Featured post

Menikahi Janda Kaya Untuk Biaya Kuliah

BAB 1: Makan Malam Masakan Ibu Kost Ada orang ketuk pintu. Rian membuka kamar kostnya. Rupanya ibu kostnya, Bu Rahma. "Ibuk masak agak ...

Makna Istighfar Yang Lain

______________
______________

Mungkin orang berilmu akan mengatakan saya salah, atau bahkan kafir. Tetapi, ini pemahaman saya.

Baru saja membaca facebook wisata hati. Statusnya tentang istighfar, hadits dari Abu Daud. Jika sering beristighfar, maka dibebaskan dari kesempitan, diberi rizki, kesenangan, dan kebahagiaan. Begitu katanya, cocok dengan saya yang sedang insya Allah diuji oleh Allah.

Saya suka menggunakan logika atau akal. Ini keliru menurut ahli agama, tapi menurut saya, kitab tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dibaca oleh manusia.

Beristighfar itu minta maaf. Memohon ampun atas kesalahan yang sudah dilakukan. Secara logika,
beristighfar itu kan mengakui kesalahan dan meminta ampun. Berarti dia menyadari kesalahannya, kekeliruannya. Orang bisa tahu sesuatu itu keliru karena dia melihat pembandingnya, yaitu yang benar atau yang baik. Sehingga, otomatis dia akan beralih ke yang baik dan meninggalkan yang jelek.

Itulah istighfar. Bukan hanya berkata-kata "Astaghfirullah hal adzim" ribuan atau bahkann jutaan kali. Jika hanya dimulut saja, menurut saya itu belum minta ampun. Makanya Tuhan berfirman di dalam kitab suci dengan dua kata, "Minta ampun dan melakukan perbaikan."

Ada suatu cerita. Orang-orang dahulu, seumuran guru ngaji saya, suka menggunakan kiasan. Islam memang datang saat sastra berkembang di negeri arab. Begini kata mereka, "Makanannya para ulamak itu tasbih, rumahnya masjid". Orang yang emahaminya secara dangkal berlomba-lomba tidur di masjid. Tasbihnya ulamak yang melingkar seperti kalung juga banyak diburu. Mungkin mau dimakan.

Belum ada Komentar untuk "Makna Istighfar Yang Lain"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel