Featured post

Menikahi Janda Kaya Untuk Biaya Kuliah

BAB 1: Makan Malam Masakan Ibu Kost Ada orang ketuk pintu. Rian membuka kamar kostnya. Rupanya ibu kostnya, Bu Rahma. "Ibuk masak agak ...

Cinta Tak Bersalah

______________
______________

Masih ingatkah kampus kita di Surabaya? Aku yakin kau takkan lupa. Waktu itu pernah kukatakan, “Aku bukanlah kapten Bhirawa yang siap menembak di tempat”. Seorang kapten tak identik dengan suasana romantis. Surat cinta itu hanyalah pengantar atau pembuka taman langit. Aku hanya berkisah di sana. Itu pun kutulis dengan pensil. Tetapi bukannya aku tidak sungguh-sungguh. Dengan alat tercanggih pun, terlalu remeh, tak ada yang pantas gantikan untuk menyatakan cinta, kecuali hati.

cerita kapten birawa

Orang memang mengistilahkan dengan frasa “Jatuh Cinta”. Tetapi aku tidak sepakat. Tak ada satu pun mahluk yang mau berlama-lama jatuh. Terlebih aku. Aku tidak jatuh cinta padamu, tapi aku mencintaimu. Bahkan waktu pun kuabaikan, meski kau setia mengikutinya. Pohon beringin di sudut halaman parkir itu tentu paham. Kau dan aku selalu berebut tempat teduh untuk memarkir sepeda, saat kita semester dua dulu. Itu kan awal kita kenal hingga jadi akrab melebihi sahabat.

Sikapmu kusimpulkan seolah kau mengatakan atau bahkan meneriakiku, “Kalau cinta, paksa!” Kau memang tidak mengucapkan, tapi aku merasakan bahasa hatimu. “Kalau kau gagal dapatkan cinta, berarti kau tidak benar-benar cinta,” begitu kan maksud hatimu? Aku hanya mengharap kau sedikit belajar tentang cinta.

Kau bilang terlambat? Cintakah yang bodoh, atau kita yang tolol?! Kulihat senyum di sudut wajahmu, dulu, waktu keputusan mencekik leherku untuk melontar. Kusiram tamanku dengan air mata, saat itu. Namun, seolah ini akhir sandiwara. Aku paham, kau juga berpikir demikian. Kau genangi wajahmu dengan air mata. Hari sudah senja, Sayang. Kehidupan sudah menuai lelah. Jangan bermimpi hampiri pagi. Kau bersahabat dengan sang waktu.

^Cerita  ini diikutsertakan pada Flash Fiction Writing Contest: Senandung Cinta^

10 Komentar untuk "Cinta Tak Bersalah"

  1. Linknya mana ya kok saya belum menemukan
    Tolong di cek ya mas
    terima kasih

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Flash Fiction Senandung Cinta.

    Ikuti juga Kontes Unggulan Blog Review Saling Berhadapan di BlogCamp (http://abdulcholik.com)

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  3. Salam juga.
    Dekat ya ternyata, di Surabaya. Kirain orang mana?
    I am in Mojokerto, from Bondowoso

    BalasHapus
  4. Terima asih udah mampir.
    I like narrative poem and prosa lirik juga

    BalasHapus
  5. semoga menaaaaang

    BalasHapus
  6. seperti puisi.. semoga menang...
    Salam Blogger,

    BalasHapus
  7. Amin, PakLek Aris
    Makasihh kunjungannya

    BalasHapus
  8. sebuah diksi yang mengalir,..nice :)

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel