Cinta Tak Bersalah
Selasa, 04 Juni 2013
10 Komentar
______________
______________
Masih ingatkah kampus kita di Surabaya? Aku yakin kau takkan lupa. Waktu itu pernah kukatakan, “Aku bukanlah kapten Bhirawa yang siap menembak di tempat”. Seorang kapten tak identik dengan suasana romantis. Surat cinta itu hanyalah pengantar atau pembuka taman langit. Aku hanya berkisah di sana. Itu pun kutulis dengan pensil. Tetapi bukannya aku tidak sungguh-sungguh. Dengan alat tercanggih pun, terlalu remeh, tak ada yang pantas gantikan untuk menyatakan cinta, kecuali hati.

Orang memang mengistilahkan dengan frasa “Jatuh Cinta”. Tetapi aku tidak sepakat. Tak ada satu pun mahluk yang mau berlama-lama jatuh. Terlebih aku. Aku tidak jatuh cinta padamu, tapi aku mencintaimu. Bahkan waktu pun kuabaikan, meski kau setia mengikutinya. Pohon beringin di sudut halaman parkir itu tentu paham. Kau dan aku selalu berebut tempat teduh untuk memarkir sepeda, saat kita semester dua dulu. Itu kan awal kita kenal hingga jadi akrab melebihi sahabat.
Sikapmu kusimpulkan seolah kau mengatakan atau bahkan meneriakiku, “Kalau cinta, paksa!” Kau memang tidak mengucapkan, tapi aku merasakan bahasa hatimu. “Kalau kau gagal dapatkan cinta, berarti kau tidak benar-benar cinta,” begitu kan maksud hatimu? Aku hanya mengharap kau sedikit belajar tentang cinta.
Kau bilang terlambat? Cintakah yang bodoh, atau kita yang tolol?! Kulihat senyum di sudut wajahmu, dulu, waktu keputusan mencekik leherku untuk melontar. Kusiram tamanku dengan air mata, saat itu. Namun, seolah ini akhir sandiwara. Aku paham, kau juga berpikir demikian. Kau genangi wajahmu dengan air mata. Hari sudah senja, Sayang. Kehidupan sudah menuai lelah. Jangan bermimpi hampiri pagi. Kau bersahabat dengan sang waktu.
^Cerita ini diikutsertakan pada Flash Fiction Writing Contest: Senandung Cinta^
Linknya mana ya kok saya belum menemukan
BalasHapusTolong di cek ya mas
terima kasih
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Flash Fiction Senandung Cinta.
BalasHapusIkuti juga Kontes Unggulan Blog Review Saling Berhadapan di BlogCamp (http://abdulcholik.com)
Salam hangat dari Surabaya
kata2nya seperti puisi :)
BalasHapusSalam juga.
BalasHapusDekat ya ternyata, di Surabaya. Kirain orang mana?
I am in Mojokerto, from Bondowoso
Terima asih udah mampir.
BalasHapusI like narrative poem and prosa lirik juga
semoga menaaaaang
BalasHapusseperti puisi.. semoga menang...
BalasHapusSalam Blogger,
amin. semoga
BalasHapusAmin, PakLek Aris
BalasHapusMakasihh kunjungannya
sebuah diksi yang mengalir,..nice :)
BalasHapus