Tips Ternak itik
Kamis, 28 Maret 2013
Tambah Komentar
______________
______________
Jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik:
1. Penyakit Duck Cholera
- Penyebab: Bakteri Pasteurela Avicida.
- Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
- Pengendalian: sanitasi kandang, pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit Salmonellosis
- Penyebab: bakteri typhimurium.
- Gejala: pernafasan sesak, mencret.
- Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
Hasil Panen
1. Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak bebek peking pedaging adalah daging bebek.
2. Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa kotoran ternak sebagai pupuk tanaman yang berharga.
Perbandingan ternak itik dan ayam:
ü Peternakan itik dapat diusahakan dengan memanfaatkan peralatan yang sangat sederhana. Bahkan itik dapat bertahan hidup di alam terbuka dengan model kandang seperti tenda.
ü Ternak itik diyakini jauh lebih tahan penyakit. Hanya saja itik peka terhadap aflatoxinyaitu jamur pada biji-bijian.
ü Secara umum harga produk ternak itik baik untuk komoditi telur atau daging terasa lebih stabil jika dibandingkan dengan produk ternak ayam.
ü Pertumbuhan itik lebih cepat dibanding ayam, apalagi itik yang tergolong tipe pedaging, seperti itik peking. Pada umur satu bulan berat itik peking sudah mencapai 1-1,5 kg dan pada umur 2 bulan beratnya sudah bisa mencapai 2,5-3,3 kg. Sedangkan ayam potong (broiler) pada umur yang sama hanya bisa mencapai berat sekitar 1 kg dan 2 kg.
ü Peternakan itik yang diusahakan secara ekstensif bisa memanfaatkan sumber-sumber karbohidrat dan protein yang terbuang sia-sia seperti sisa-sisa panen padi di sawah, cacing, ikan-ikan kecil di sungai-sungai, dan lain sebagainya.
ü Itik memiliki insting berkelompok (flocking instinct) yang kuatsehingga mudah dikendalikan, terutama untuk model pemeliharaan yang bersifat ekstensif (digembalakan).
ü Kulit telur itik pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan kulit telur ayam. Berarti kecil sekali resiko pecah atau retak terutama dalam penanganan (product handling) dan transportasi. Terlebih untuk usaha penetasan telur dan pembuatan telur asin.
ü Pada umumnya unggas air seperti ternak itik dan yang lainnya jarang bahkan bisa dikatakan tidak memiliki sifat kanibal dan agonistik (berkelahi)
ü Limbah bulu itik, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan kasur, bantal, atau pakaian, maka untuk bulu itik jenis tertentu seperti entok dan yang lainnya dapat dipergunakan sebagai bahan suttle kock. Ini berarti ada nilai lebih dari limbah yang berasal dari ternak itik.
ü Dibanding telur ayam ras, telur itik terkesan lebih dihargai karena telur itik dijual dengan satuan butir/biji sedangkan untuk telur ayam ras dijual dengan satuan kilogram (kg).
Berikut permasalahan yang menghambat usaha pengembangan ternak itik :
ü Di beberapa wilayah Indonesia bibit itik yang kualitasnya baik sulit didapat. Sedangkan bibit ayam lebih mudah karena sudah banyak breeder besar yang khusus menangani hal ini.
ü Habitat bebek harus basah/lembab. Lingkungan semacam ini tidak di sukai bila terlalu dekat dengan pemukiman.
ü Takaran pakan itik lebih banyak jika dibandingkan dengan ayam, kira-kira mencapai 1,5 sampai 1,75 kalinya.
Solusi beternak di lahan sempit:
mengantisipasi limbah yang ditimbulkan dengan penyemprotan dengan EM4 atau penambahan kunyit pada pakan, menggembalakan ternak ke areal persawahan atau sungai-sungai di waktu pagi sampai sore, sehingga kandang hanya berfungsi sebagai tempat tidur.
----------------->
sedia produk ternak: fermentasi pakan bebek, racun lalat, probiotik, dll
hp 081578729803
detail klik
----------------->
sedia produk ternak: fermentasi pakan bebek, racun lalat, probiotik, dll
hp 081578729803
detail klik
Belum ada Komentar untuk "Tips Ternak itik"
Posting Komentar