Featured post

Menikahi Janda Kaya Untuk Biaya Kuliah

BAB 1: Makan Malam Masakan Ibu Kost Ada orang ketuk pintu. Rian membuka kamar kostnya. Rupanya ibu kostnya, Bu Rahma. "Ibuk masak agak ...

Ketika Wanita Pendosa Iri Pada Muslimah Taat

______________
______________

Ketika Wanita Pendosa Iri Pada Muslimah Taat

Cukup menarik. Saya perlu menuliskannya web ini. Tidak sengaja saya menemukan video ini disarankan YouTube. Bisa ditonton selengkapnya di YouTube. Ada beberapa hal yang meurut saya cukup menarik dalam dialog Gus Miftah dengan Pak Karni Ilyas.

Setiap insan rindu Tuhan, Penciptanya. Itu satu pelajaran yang saya dapatkan dari Gus Miftah. Pengalaman Gus Miftah ketika berjalan bersama rombongan ustadz. Ketika melihat cewek-cewek pemandu karaoke di depan cafe, beberapa ustadz bilang, "Malam-malam begini bermaksiat."

Wanita itu memang bermaksiat, tapi apakah dengan bilang begitu, akan merubah kebiasaan buruk mereka? Belum tentu. Mereka butuh nasehat.

Suatu ketika beliau duduk-duduk dengan cewek-cewek pemandu karaoke tersebut, tiba-tiba saat melihat ibu-ibu pulang pengajian, mereka bilang, "Kami iri sama mereka bisa pengajian, kami malam-malam begini malah bermaksiat."

Terlepas dari apakah ini beneran atau bohongan, tetapi, ini adalah naluri manusiawi. Semua ingin menjadi orang baik, semua jiwa rindu Penciptanya yang meniupkan ruh. Jika yang alim menghina yang bermaksiat, sedang yang bermaksiat mengagumi yang alim, lalu hati yang mana yang sebenarnya kotor?

Cerita kedua. Saat beliau, Gus Miftah, naik mobil dengan seorang kyai, tiba-tiba diajak mampir para wanita malam. Beliaupun berhenti dan menanyakan berapa penghasilan yang sudah didapat malam tersebut. Ternyata tidak semua sudah mendapat penghasilan. Beliau pun memberi mereka uang Rp 200 ribuan dan menyuruh mereka pulang tidak menerima tamu lagi.

Kata sang kyai, "Mubadzir ngasih uang ke mereka, besok bermaksiat lagi."

Gus Miftah marah mendengar itu. "Padahal, berhenti bermaksiat 1 detik saja itu luar biasa."

Ini sungguh luar biasa menurut saya. Cerita ini membuat saya tidak gampang menghakimi orang lain. Jangan-jangan hati kita lebih kotor dibanding hati mereka? Semoga Allah selalu memberi kita taufik dan hidayah. Aamiin.

Belum ada Komentar untuk "Ketika Wanita Pendosa Iri Pada Muslimah Taat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel