Kisah Muhammad al Fatih dan Shalahuddin al Ayyubi
Kisah Muhammad al Fatih dan Shalahuddin al Ayyubi, 2 orang hebat ini dikisahkan oleh Dr. Arrazy Hasyim dalam ceramahanya di Channel Cafe Rumi Jakarta, video berjudul "[LIVE] PERANAN THORIQOH DALAM MEMBANGUN PERADABAN - BUYA DR. ARRAZY HASYIM, MA". Berikut poin-poin yang saya dapatkah dari Kisah Muhammad al Fatih dan Shalahuddin al Ayyubi dalm video tersebut.
Guru Muhammad al Fatih
Sultan Muhammad Al Fatih bernama asli Muhammad Khan. Ada juga yang mengatakn Muhammad bin Murad. Beliau mendapat gelar al Fatih itu setelah menaklukkan Konstantinopel. Beliau sempat berkali-kali gagal menaklukkan konstantinopel. Baru setelah mendapat bimbingan dari gurunya, yaitu Imam Ibn Syamsuddin atau Syeikh Aaq Syamsuddin. Beliau seorang mursyid tarekat naqsyabandiyah, sebenarnya juga tarekat qadiriyah, rumiyah, syadziliyah juga. Dalam aqidah beliau bermadzhab maturidiyah, sedangkan fiqihnya hanafiyah.
Ternyata Muhammad Al Fatih murid seorang mursyid tarekat.
Kisah Salahuddin al Ayyubi di Perang Salib
Akhir masa Fatimiyah, ada seorang jendral panglima perang yang hebat, lembut, tegas, yaitu Salahudin al ayyubi. Beliau sempat konflik dengan sultan-sultan yang tidak mau bersama berjuang membebaskan al qudz. Kemudian beliau datang menemui syaikh Abdul Qadir al Jailani. Lalu beliau titipkan muridnya, seorang wali qutub, untuk membimbing Salahuddin al Ayyubi, tarekatya qadiriyah malamatiyah, yaitu tarekat yang tidak menyimpan kebusukan qolbu, juga tidak menunjukkan keshalihan, tarekat nyeleneh, nyeleneh untuk membersihkan orang-orang yang sok suci.
Di Khurozan, ada Imam yang suranya bagus, beliau juga seorang hakim, pemimpin kota. Saat beliau hendak mengimami shalat, tiba-tiba sang wali main-main di sampah dekat masjid, lalu buang air kecil berdiri di tempat sampah tanpa istinjak, di hadapan sang imam. Beliau juga main-main di depan masjid dengan berisik.
Pak Hakim masuk masjid dan jadi imam. Sejak awal hingga akhir sholatnya pikirannya malah tidak khusuk mengingat Allah, tapi ingat kelakuan sang wali yang aneh tadi, dalam hatinya bertanya-tanya "Wali kok begitu ya?" Terus bertanya-tanya hingga selesai shoalt.
Usai sholat, salam, sang imam langsung keluar, sang wali langsung disidang di tempat. "Kamu zindiq kepada Allah...!!" kata sang imam. di depan orang.
"Wahai tuan Imam, apakah engkau tahu semua ilmu Allah?" tanya sang wali Allah.
Kaget. "Saya tidak tahu semua ilmu Allah"
"Wahai Tuan syekh yang alim, jika engkau tidak tahu semua ilmu Allah. Ilmu yang engkau tidak tahu itulah yang aku lakukan tadi. Engkau ketika shalat tadi, sejak awal takbir tidak membesarkan Allah, tapi engkau mikir tentang aku. Engkau ngintip aku ya sebelum masuk masjid? Lihat aku tidak istinjak? Kan menurut pandangmu aku begitu. Pandangmu belum tentu benar."
Sang imam pun tersadar dan nangis.
Kejahilannya orang alim itu merasa alim. Alimnya orang awam itu ketika dia sadar dirinya bodoh
Shalahuddin al Ayyubi dibimbing oleh sang wali yang berperilaku aneh tadi agar dhahirnya bersama mahluk, batinnya bersama Allah. Shalahuddin akhirnya menyamar menjadi tabib.
Hadits Qudsi, "Siapa yang sebut-sebut Aku dalam qolbunya, dalam dirinya, Aku sebut dia di dalam kedalaman rahasia Dzatku".
Suatu hari sang Panglima perang salib sakit keras. Shalahuddin pun menemui panglima salib, beliau masuk ke dalam tenda kemahnya (banyak simbol salib di dalam) dan beliau ngobrol dengan panglima salib, didoakan dan diberi resep obat. Beliaupun akhirnya sembuh. Besoknya saat diplomasi, terlihatlah Shalahuddin. Sang panglima terkejut melihatnya bahwa ternyata yang mengobatinya adalah orang yang selama ini berperang dengan dirinya. Sang panglima salib pun mundur secara damai.
Dr. Arrazy juga berkisah bahwa ada makam di Samarkan, di makam tersebut itu 400 ulama bernama Muhammad. Unik ya. Ada angka unik juga, yaitu jumlah berhala 313, jumlah nabi 313, jumlah wali kutub 313, kutub syetan juga 313
Belum ada Komentar untuk "Kisah Muhammad al Fatih dan Shalahuddin al Ayyubi"
Posting Komentar