Featured post

Ketika Wanita Pendosa Iri Pada Muslimah Taat

Cukup menarik. Saya perlu menuliskannya web ini. Tidak sengaja saya menemukan video ini disarankan YouTube. Bisa ditonton selengkapnya di Yo...

Hukum Suami Memukul Istri

______________
______________

Hukum Suami Memukul Istri

Apa hukum suami memukul istri? Mungkin banyak yang bertanya begitu. Banyak pemuda dan pemudi yang berdoa tanpa henti mengharap bertemu jodoh. Tetapi, justru tak sedikit juga mereka yang sudah Allah pertemukan dengan jodohnya, malah kasar perlakuannya pada pasangan. Padahal, tidak ada insan yang tak pernah mendapat ujian dan cobaan.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً 

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang (QS. Ar-Rum [30]: 21).

Tafsir Kementrian Agama menjelaskan bahwa tujuan Allah menyatukan laki-laki dan perempuan dalam ikatan pernikahan adalah agar terwujudnya ketentraman hati dalam hubungan mereka. Lalu membentuk keluarga yang saling mencintai dan menyayangi. (KESAN)

Pernikahan yang diselenggarakan secara islam, tentu perjalanannya juga ikut ajaran islam. 

Contoh Akhlak Nabi Muhammad Dalam Keluarga

Abu Syaikh al Asbahani dalam salah satu karyanya Akhlaq al Nabi (akhlak Nabi): 
Dari Aisyah, ia berkata, “Satu kali pun Rasulullah tidak pernah memukul perempuan. Begitu juga beliau tidak pernah memukul pembantunya. Dan, tangan beliau tidak pernah dipergunakan untuk memukul sesuatu kecuali dalam jihad di jalan Allah”. (IslamKaffah)
Dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- secara marfū', Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- tidak pernah memukul apapun dengan tangannya. Ia juga tidak pernah memukul istri-istri dan pelayannya, kecuali apabila beliau berjihad di jalan Allah. Ketika beliau disakiti, beliau sama sekali tidak pernah membalas orang yang menyakitinya, kecuali bila ada larangan Allah -Ta'ālā- yang dilanggar, maka beliau membalas karena Allah -Ta'ālā-.  Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim (sumber hadits)

Hadits di atas disampaikan oleh istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Sayyidah Aisyah ra. Beliau banyak meriwayatkan hadits. Hadits ini menyampaikan pada kita bagaimana akhlak/sikap Rasulullah terhadap istri, pembantu, bahkan terhadap orang yang menyakiti beliau. Kita sebagai umatnya tentu harus terus berusaha untuk meneladani beliau.

Rasulullah ﷺ bersabda: 
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِيْ 
Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku (HR. Ibnu Majah no. 1977; Imam Al-Mundziri menilai hadis ini hasan).

Baca juga: Jika Jodohku Tidak Shalihah 

Hadits Larangan Memukul Wanita

Nabi bersabda: "Janganlah seseorang di antara kamu memukul istri layaknya memukul hamba sahaya, padahal ia (para suami) menggauli (istri)-nya di ujung hari,". (Buku 60 Hadis Hak-Hak Perempuan dalam Islam karya Ustaz Faqihuddin Abdul Kodir). Hadis ini merupakan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam At-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, dan Imam Abu Dawud. 
Dalam redaksi lain riwayat Imam Bukhari, Nabi berkata: "Untuk alasan apa kamu masih memukul istrimu padahal kamu masih menggaulinya?". Sedangkan dalam riwayat Imam Abdurrazaq mushnaf hadis nomor 18263, Nabi berkata: "Tidakkah malu orang yang memukul istrinya di awal hari lalu menggaulinya di ujung hari?" (Republika)

Dari hadits di atas, Rasulullah melarang para suami memukul istri, dan ini dicontohkan oleh beliau sendiri. Memang, dalam surah An Nisaa ada perintah memukul, tapi tidak sembarangan.

Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Namun, jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya (QS. An-Nisa’ [4]: 34).

Baca juga: Menolak, Ditawari Istri Untuk Menikah Lagi

Kata pukul di ayat ini ada di urutan ketiga, jadi tidak biasa seorang suami ketika tersulut amarah lalu memukul seenaknya, lalu cari pembenaran dengan ayat ini, tentu tidak bisa. Pelanggarannya juga bukan sembarang pelanggaran. 

Ahli Tafsir Imam Qurthubi menjelaskan bahwa kata nusyuz bermakna maksiat seorang istri terhadap perintah Allah untuk taat kepada suaminya. Contohnya: menyakiti suami dengan tutur kata yang kasar, memasukkan lelaki lain yang tidak disenangi suami ke rumah, dll.

Ahli tafsir Imam Qusyairi mengungkapkan bahwa saat istri tidak mengindahkan nasehat suami, maka suami boleh memukulnya dengan tidak membahayakan, misalnya sampai menyebabkan cedera pada tubuh istri. Semua ulama mazhab sepakat dalam hal ini.

Adapun makna pukulan yang tidak membahayakan adalah sebagaimana penjelasan Ibnu Abbas ra. yaitu seperti pukulan dengan kayu siwak atau yang semacamnya. Kayu siwak berbentuk kecil dan strukturnya lembut, sehingga tidak menyakitkan saat dipukul dengannya.

Nah, kita diperintah untuk bertanya/ikut ulama. Menurut ulama tafsir, memukulnya pun ada aturannya. Tidak sembaranan. Jadi, bukan melakukan saat emosi. 

Rasulullah ﷺ bersabda: 

لاَ يَجْلِدُ أَحَدُكُمُ امْرَأَتَهُ جَلْدَ الْعَبْدِ، ثُمَّ يُجَامِعُهَا فِي آخِرِ الْيَوْمِ 

Janganlah salah seorang dari kalian memukul istrinya seperti ia memukul seorang budak, sedangkan di penghujung hari ia pun menggaulinya (HR. Bukhari no. 5204). (KESAN)

Itulah sekilas tentang hukum seorang suami yang memukul istrinya.

Belum ada Komentar untuk "Hukum Suami Memukul Istri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel