Menjadi Insan yang Mandiri
Habis dengar ceramah Syekh Omar Sulaeman. Ada beberapa pelajaran yang menarik.
Setiap kita pasti punya masalah, menceritakan masalah pada orang lain itu membuat beban pikiran jadi lebih ringan. Tetapi, kalau terlalu sering menceritakan masalah pada orang lain, capek juga orang dengarnya, jenuh juga. Apalagi salah pilih orang, ternyata malah bercerita pada orang yang benci, wah, malah senang dia dengar kabar kita dapat masalah.
Ada sebagian kita yang mencari orang hebat, atau mencari orang yang tidak punya masalah. Sebenarnya tidak ada orang yang tidak punya masalah, semua punya masalah. Kita mencari mereka dengan harapan akan mendapat bantuan. Tetapi, kadang kita bertemu orang yang menurut kita mampu membantu, tapi tidak mau bantu, kadang bertemu orang yang ingin membantu kita, tapi tidak mampu.
Padahal, ada Sang Maha dari segala Maha yang selalu terbuka untuk mendengar curhatan kita, selalu mau menolong kita, dan pasti mampu, yaitu Tuhan yang menciptakan kita, Allah.
Lalu, apakah tidak boleh minta bantuan pada orang lain?
Bukan begitu maksudnya. Allah itu pasti tahu masalah kita, tapi habit/kebiasaan mengingatNya, ini yang penting. Jadi, kita perlu membangun kepribadian/watak mandiri. Apapun yang kita hadapi di dunia ini, ingatlah Allah bersama kita.
Jika watak/mindset seperti ini terbangun, maka di mata orang lain kita akan nampak sebagai sosok yang selalu bahagia (bersyukur), tampak kuat (tidak lemah), dan dibanggakan orang lain. Bahkan akan banyak orang yang akan meminta bantuan kita. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Semakin banyak orang yang kita bantu, semakin banyak yang cinta dan menjadi sahabat kita.
Jika anda seorang pedagang, wah, pasti tambah banyak pelanggannya.
Belum ada Komentar untuk "Menjadi Insan yang Mandiri"
Posting Komentar